~Selamat Datang Di Blog Saya~

Sabtu, 14 November 2015

Materi Organisasi Mahasiswa Oleh Denny Saputra



ORGANISASI MAHASISWA

A.  Definisi Organisasi Mahahasiwa
Kampusku adalah rumahku
Kampusku negeri ku
Kampusku kebebasanku
Kampusku wahana kami

Disana kami dibina
Menjadi manusia dewasa

Berjuta rakyat menanti tangan mu
Mereka lapar dan bau keringat
Kusampaikan salam-salam perjuangan

Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi, dimana didalamnya terdapat unsur pendidikan, penelitan, dan pengabdian tanpa kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi atau golongan.

Secara sederhana organisasi mahasiswa dapat diartikan sebagai wadah atau organisasi, tempat di mana mahasiswa mengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat bakatnya. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa organisasi mahasiswa berbeda dengan organisasi lain seperti halnya organisasi politik atau organisasi profesi. Fungsi utama dari organisasi mahasiswa adalah sebagai wadah pembelajaran dan wahana pengembangan diri mahasiswa. Pada saat ini, dikenal dua macam organisasi mahasiswa yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.

Organisasi intra kampus adalah organisasi yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup kegiatan dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut atau sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar contohnya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), Hima ( Himpunan Mahasiswa ), UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ). Sedangkan, Organisasi ekstra kampus merupakan organisasi yang berada di luar kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah mahasiswa seperguruan tinggi atau lintas perguruan tinggi. Perbedaan lainnya, bahwa organisasi ini bersifat nasional, karena memiliki struktur organisasi di tingkat pusat sebagai pimpinan tertinggi. Berbeda dengan organisasi intra yang anggotanya mahasiswa tingkat diploma dan sarjana (S1), maka untuk organisasi ekstra campuran dari S1, S2 dan S3. Organisasi mahasiswa ekstra kampus yang ada saat ini diantaranya HMI( Himpunan Mahasiswa Islam ), PMKRI ( Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ), IMM ( Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah ), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), GMKI ( Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ) dan KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ) dll.

Organisasi kampus bergerak di lingkungan masyrakat ilmiah yang mengedepankan Intelektualitas dan profesionalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan  bahwa aktivitas organisasi mahasiswa salah satu tiang kontribusi perubahan bagi lingkungan dan zaman dan medan yang paling berpengaruh  terhadap masyarakat.

B.  LATAR BELAKANG ADANYA ORGANISASI MAHASISWA
Ada bebarapa latar belakang adanya organisasi mahasiswa yaitu :
1.    karena ada kesamaan status yakni kaum intelektual yang terbungkus dalam jenjang pendidikan Mahasiswa.
2.    Hampir perubahan massa di dunia ini diprakasi oleh pemuda, dan pemuda itu kebanyakan adalah mahasiswa, sedangkan organisasi mahasiswa adalah perkumpualan para mahasiswa.
3.    Adanya kekhasan Mahasiswa Indonesia.
4.    Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman yang ada di dalam organisasi mahasiswa sehingga akan berdampak pada wajah pemerintahan dan bangsa kedepannya.
5.    Kampus merupakan medan kompetisi antar organisasi baik internal atau eksternal yang terbuka.
6.    Pentingnya kaum mahasiswa sebagai kelak syarat penegak pemikiran.
7.    Sebagai alat mempersatu untuk mencapai tujuan yang mulia yang terdiri dari kompenen mahasiswa yang memiliki watak yang berbedah tapi satu tujuan.

C.  Keistimewaan Organisasi Mahasiswa
Seperti yang di bahasa sebelumnya Organisasi Mahasiswa adalah Organisasi kumpulan Mahasiswa yang memiliki tujuan Bersama dan memiliki ke keistimewaan Mahasiswa itu sendiri oleh karena itu ada beberapa keistimewaan Organisasi Mahasiswa :
1.    Organisasi Mahasiswa Medannya adalah kampus sedangkan kampus adalah tempat berkumpulnya para pemuda untuk waktu yang cukup lama yang mengenyam bermacan-macan disiplin ilmu kuliah, dimana mereka bisa saling berdiskusi, berdialog, berinteraksi, dan bertukar pengalaman.
2.    Organisasi Mahasiswa merupakan tempat yang paling strategis untuk mencetak kader dan kelak meluluskan atau menghasilkan tokoh pemimpin masyarakat di segela bidang.
3.    Kampus adalah gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, oleh karena kampus merupakan sarana pembangunan peredaban manusia dan masyarakat.
4.    Organisasi Kampus mendunia, karena setiap Universitas pasti ada organisasi kampus, dan Universitas di dunia ada puluhan ribu dengan jutaan Mahasiswa.
5.    Organisasi Kampus memiliki kesempatan besar dalam mencetak mahasiswa yang bermolar kebangsaan, dan warga negara yang peduli dengan bangsanya.
6.    Adanya perhatian khusus kepada Mahasiswa karena hampir sebagian Masyarakat indonesia adalah mahasiswa dan mereka tiang pendidikan bagi bangsa indonesia khususnya Mahasiswi.
7.    Kampus merupakan lingkungan  terbuka, tempat mahasiswa mempelajari nilai-nilai dan melatih diri untuk menerapkan demokrasi, dialog, menghargai pendapat orang lain, Cinta tanah air, dan tanggung jawab.
8.    Kampus adalah lingkungan yang bebas, dimana semua aliran bebas dapat mengungkapkan pendapatannya.
9.    Organisasi kampus khususnya fordimapelar dapat melindungi mahasiswa dari kegiatan-kegiatan negatif dan lingkungan negatif di kampus.

D.  Tujuan Organisasi Mahasiswa
Sebelum lulus SMA kita sudah merencanakan nanti akan melanjutkan studi kemana? Universitas apa? Jurusan apa? Setelah kuliah cara belajar yang kita jalani sangat kontras dengan cara belajar sewaktu SMA. Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif belajar sendiri. Waktu luang saat menjadi mahasiswa sangatlah banyak. Karena jam kuliah yang tidak sistematis seperti saat-saat sekolah dulu. Nah, banyak mahasiswa mengisi waktu luang tersebut dengan berbagai macam cara, ada yang belajar dan terus belajar, dan ada yang bergabung di organisasi-organisasi kampus.
Organisasi mahasiswa merupakan wadah para mahasiswa untuk berproses baik dalam pembelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal. Dalam sebuah organisasi banyak kegiatan yang dilakukan dimana semua anggota organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan bagus akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada adik kelas, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja sama dengan dosen atau pihak kampus dan lain sebagainya. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat even atau sebuah acara yang otomasis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya kepanitiaan tersebut maka disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.

Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan dapat meraih gelar sarjana secepatnya. Sedangkan mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang sering disebut dengan “aktivis kampus”.

Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras saat memasuki dunia kerja, mahasiswa aktivis cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan kita dilatih juga untuk menyusun strategi dan bisa memanage waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat melatih karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa yang produktif.

Dibalik sisi positif tersebut sering juga kita mendengar sentiment tidak bagus terhadap mahasiswa yang aktif di organisasi, seperti aktivis itu identik dengan gelar ‘M.A’ alias Mahasiswa Abadi, dan tidak jarang aktivis tersebut rawan drop-out karena lebih sibuk di organisasi dibandingkan dengan perkuliahan. Inilah sebagian kecil pandangan banyak orang pada sebuah organisasi mahasiswa. Untuk lebih mengetahui bagaimana organisasi mahasiswa yang sebenarnya ada baiknya mencoba sendiri bergabung didalamnya dan berpartisipasi sebagai anggota organisasi tersebut, baru setelah itu kita bisa menilai baik buruknya sebuah organisasi dan seorang aktifis kampus itu.

E.  Peran Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus. Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa.

Di kampus sendiri organisasi mahasiswa ini berperan sangat penting. Organisasi merupakan sarana untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi kampus seperti rektor, dekan, dosen dan sebagainya. Tidak selamanya keputusan yang di buat oleh petinggi kampus dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa. Jadi sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi tersebut melalui organisasi inilah disampaikan. Coba saja bayangkan tanpa ada organisasi mungkin kebijakan apapun yang dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan ‘nrimo’ saja. Karena mereka tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka. Sangat banyak kita saksikan perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung di organisasi mahasiswa. Misalnya dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai media bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhan tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas kampus yang tidak seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya. Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan menyampaikan keluhan mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya. Nah, dari situ pihak rektorat dapat mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak rektorat akan melakukan fungsi controlling-nya. Tidak hanya BEM, organisasi kemahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita saksikan contohnya melakukan aksi damai menuntut atas kenaikan biaya kuliah. Memang realita yang kita saksikan tidak jarang aksi yang awalnya damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak merespon aksi mereka. Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran penting organisasi mahasiswa dikampus. Tidak dapat kita pungkiri keberadaan organisasi kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai fasilitator dan mediator antara mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.

Organisasi kampus sangat berperan dalam pembekalan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Karena salah satu syarat yang biasa diminta untuk mendapatkan beasiswa pendidikan keluar negeri adalah dari karya ilmiah dan penelitian yang pernah kita lakukan. Hal ini bisa kita asah dari berorganisasi. Namun sayangnya, aktivis kampus kebanyakan hanya berkutat di dunia sosial politik kampus, kemampuan menulis ilmiah dan scientific sangat rendah. Sebaiknya, kalau kita menjadi aktifis kampus jangan hanya berkutat pada rapat dan penyelenggaraan event saja jika ingin menjadi aktivis kampus yang komplit dan prestatif. Sertai juga dengan kegiatan-kegiatan kompetitif lainnya, seperti lomba menulis, debat, maupun aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya yang juga diperimbangkan nantinya untuk pembekalan study ke luar negeri. Karena, sejatinya jika direnungkan, terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karena kita terlalu disibukkan dengan event dan rapat organisasi dibandingkan dengan pengembangan kemampuan prestatif diri.

Akan jauh lebih baik jika kita tidak hanya pandai dalam memimpin rapat dan beretorika semata, melainkan kita bisa menjadi aktivis kampus yang rajin membaca, menulis, mengikuti perlombaan dan terjun di kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam hal ini untuk menumbuhkan budaya scientific dan prestatif dalam budaya organisasi kampus, dibutuhkan peran seorang senior atau pimpinan organisasi. Penumbuhan nilai, budaya, dan norma didalam internal organisasi sejatinya dipegang oleh para senior atau pimpinan organisasi. Oleh sebab itu seorang pemimpin dan senior dalam organisasi hendak lah memiliki bekal yang bisa dicontoh oleh kader-kader dibawah kita.

Organisasi kampus juga berperan dalam dalam peningkatan mutu suatu kampus. Organisasi kampus yang aktif dan partisipatif akan selalu memberikan koreksi terhadap kebijakan kampus yang mungkin menghambat krestifitas mahasiswa. Misalnya dalam hal keikutsertaan dalam berbagai lomba antar universitas. Pihak kampus tidak mengetahui sepenuhnya mana mahasiswa yang kira-kira berpeluang untuk diikutsertakan dalan even tersebut. Dengan adanya koordinasi kepada organisasi kampus maka dapat diketahui mana mahasiswa yang berpotensi untuk dikirim sebagai perwakilan suatu kampus. Karena dengan berorganisasi maka dapat diketahui seberapa besar potensi seseorang. Walaupun tidak langsung menang dalam sebuah kompetisi setidaknya mahasiswa yang diutus tadi dapat mengukur kemampuannya dan belajar dari mahasiswa lain dari universitas yang berbeda. Dengan demikian dia akan bisa sharing dengan teman-teman dikampusnya dan organisasinya dan bisa memperbaiki diri dimana kelemahan kita. Setidaknya ada pelajaran penting yang didapat untuk persiapan di kompetisi yang lain. Bayangkan saja apabila pihak kampus tidak pernah mengirim mahasiswanya untuk berkompetisi dengan mahasiswa mahasiswa dari universitas lain. Maka mahasiswa di kampus tersebut tidak lebih hanyalah “seperti katak dalam tempurung”. Merasa pintar didalam kampus sendiri, sedangkan dia tidak tahu bagaimana perkembangan diluar sana. Oleh sebab itu organisasi mahasiswa harus bisa mengkoreksi kebijakan kampus yang tidak mau mengirim mahasiswanya untuk ikut berkompetisi.

Peran serta organisasi dikampus yang lainnya adalah sebagai sarana bagi pihak kampus untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang suatu saat dibutuhkan oleh kampus. Koordinasi yang baik dengan organisasi kampus akan lebih mudah merekrut sumberdaya manusia yang bermanfaat dibanding menyeleksi satu per-satu mahasiswa.

Disampaikan saat diklat Fordimapelar 2014 di tretes
Referensi : Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar