~Selamat Datang Di Blog Saya~

Sabtu, 14 November 2015

Menganalisa dan Menjelaskan Alokasi Biaya Pendukung Oleh Denny Saputra




MENGANALISA DAN MENJELASKAN ALOKASI BIAYA PENDUKUNG
Oleh Denny Saputra 



Alokasi Departemen Penunjang
Departemen produksi menciptakan produk atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan dalam bisnis. Departemen pendukung melayani departemen produksi tetapi tidak dengan sendirinya menciptakan produk yang dapat dijual, karena departemen pendukung ada untuk mendukung berbagai departemen produksi, biaya departemen pendukung merupakan biaya umum bagi semua departemen produksi dan harus dialokasikan pada departemen produksi untuk memenuhi sejumlah tujuan penting. Ada bebarapa metode alokasi departemen penunjang yaitu :
           
  1. Metode langsung
Apabila perusahaan hanya mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen produksi, mereka menggunakan alokasi metode langsung. Metode langsung adalah motode paling sederhana dan paling langsung mengalokasikan pendukung. Biaya jasa variable dialokasikan langsung ke departemen produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan secara langsung kepada departemen prosuksi, tetapi berdasarkan kapasitas normal atau praktis departemen produksi.
  1. Metode berurutan
Metode alokasi berurutan atau bertahap mengakui bahwa interaksi di antara departemen pendukung telah terjadi. Akan teapi, metode berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung. Alokasi biaya dilaksanakan secara bertahap demi setahap, mengikuti prosedur penetapan peringkat yang ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya, urutannya ditentukan dengan menyusun peringkat departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa yang diberikan, dari yang terbesar ke yang terkecil. Tingkat jasa biasanya diukur dengan biaya langsung dari setiap departemen pendukung; departemen dengan biaya tertinggi dinilai sebagai pemberi jasa terbesar.
  1. Metode timbal balik atau resiprokal
Metode timbal balik mengakui semua interaksi di antara departemen pendukung. Munurut metode timbal balik, salah satu departemen pendukung menggunakan angka departemen lain dalam menentukan total biaya setiap departemen pendukung, dimana total biaya mencerminkan interaksi diantara departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen pendukung dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini secara penuh mempertimbangkan intereaksi departemen pendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar