ORGANISASI MAHASISWA
A. Definisi Organisasi Mahahasiwa
Kampusku adalah
rumahku
Kampusku negeri
ku
Kampusku
kebebasanku
Kampusku wahana
kami
Disana kami
dibina
Menjadi manusia
dewasa
Berjuta rakyat
menanti tangan mu
Mereka lapar dan
bau keringat
Kusampaikan
salam-salam perjuangan
Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya
mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor
AD/ART yang disetujui oleh semua
anggota dan pengurus organisasi tersebut. Organisasi Mahasiswa tidak boleh keluar dari rambu-rambu utama
tugas dan fungsi perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi, dimana
didalamnya terdapat unsur pendidikan, penelitan, dan pengabdian tanpa
kehilangan daya kritis dan tetap berjuang atas nama mahasiswa, bukan pribadi
atau golongan.
Secara
sederhana organisasi mahasiswa dapat diartikan sebagai wadah atau organisasi,
tempat di mana mahasiswa mengembangkan diri, beraktivitas dan menyalurkan minat
bakatnya. Dari pengertian ini terkandung makna bahwa organisasi mahasiswa
berbeda dengan organisasi lain seperti halnya organisasi politik atau
organisasi profesi. Fungsi utama dari organisasi mahasiswa adalah sebagai wadah
pembelajaran dan wahana pengembangan diri mahasiswa. Pada saat ini, dikenal dua
macam organisasi mahasiswa yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra
kampus.
Organisasi
intra kampus adalah organisasi yang berada di dalam kampus, yang ruang lingkup
kegiatan dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di kampus tersebut
atau sewaktu-waktu melibatkan peserta dari luar contohnya BEM (Badan Eksekutif
Mahasiswa), Hima ( Himpunan Mahasiswa ), UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ).
Sedangkan, Organisasi ekstra kampus merupakan organisasi yang berada di luar
kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah mahasiswa seperguruan
tinggi atau lintas perguruan tinggi. Perbedaan lainnya, bahwa organisasi ini
bersifat nasional, karena memiliki struktur organisasi di tingkat pusat sebagai
pimpinan tertinggi. Berbeda dengan organisasi intra yang anggotanya mahasiswa
tingkat diploma dan sarjana (S1), maka untuk organisasi ekstra campuran dari
S1, S2 dan S3. Organisasi mahasiswa ekstra kampus yang ada saat ini diantaranya
HMI( Himpunan Mahasiswa Islam ), PMKRI ( Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia ), IMM ( Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah ), GMNI (Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia), GMKI ( Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ) dan KAMMI (
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ) dll.
Organisasi kampus bergerak di
lingkungan masyrakat ilmiah yang mengedepankan Intelektualitas dan
profesionalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas organisasi mahasiswa salah
satu tiang kontribusi perubahan bagi lingkungan dan zaman dan medan yang paling
berpengaruh terhadap masyarakat.
B. LATAR BELAKANG ADANYA ORGANISASI
MAHASISWA
Ada bebarapa latar belakang adanya
organisasi mahasiswa yaitu :
1. karena
ada kesamaan status yakni kaum intelektual yang terbungkus dalam jenjang
pendidikan Mahasiswa.
2. Hampir
perubahan massa di dunia ini diprakasi oleh pemuda, dan pemuda itu kebanyakan
adalah mahasiswa, sedangkan organisasi mahasiswa adalah perkumpualan para
mahasiswa.
3. Adanya
kekhasan Mahasiswa Indonesia.
4. Masalah
regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman yang ada di dalam organisasi mahasiswa
sehingga akan berdampak pada wajah pemerintahan dan bangsa kedepannya.
5. Kampus
merupakan medan kompetisi antar organisasi baik internal atau eksternal yang
terbuka.
6. Pentingnya
kaum mahasiswa sebagai kelak syarat penegak pemikiran.
7. Sebagai
alat mempersatu untuk mencapai tujuan yang mulia yang terdiri dari kompenen
mahasiswa yang memiliki watak yang berbedah tapi satu tujuan.
C. Keistimewaan Organisasi Mahasiswa
Seperti yang di bahasa sebelumnya
Organisasi Mahasiswa adalah Organisasi kumpulan Mahasiswa yang memiliki tujuan
Bersama dan memiliki ke keistimewaan Mahasiswa itu sendiri oleh karena itu ada
beberapa keistimewaan Organisasi Mahasiswa :
1. Organisasi
Mahasiswa Medannya adalah kampus sedangkan kampus adalah tempat berkumpulnya
para pemuda untuk waktu yang cukup lama yang mengenyam bermacan-macan disiplin
ilmu kuliah, dimana mereka bisa saling berdiskusi, berdialog, berinteraksi, dan
bertukar pengalaman.
2. Organisasi
Mahasiswa merupakan tempat yang paling strategis untuk mencetak kader dan kelak
meluluskan atau menghasilkan tokoh pemimpin masyarakat di segela bidang.
3. Kampus
adalah gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, oleh karena kampus merupakan
sarana pembangunan peredaban manusia dan masyarakat.
4. Organisasi
Kampus mendunia, karena setiap Universitas pasti ada organisasi kampus, dan
Universitas di dunia ada puluhan ribu dengan jutaan Mahasiswa.
5. Organisasi
Kampus memiliki kesempatan besar dalam mencetak mahasiswa yang bermolar
kebangsaan, dan warga negara yang peduli dengan bangsanya.
6. Adanya
perhatian khusus kepada Mahasiswa karena hampir sebagian Masyarakat indonesia
adalah mahasiswa dan mereka tiang pendidikan bagi bangsa indonesia khususnya
Mahasiswi.
7. Kampus
merupakan lingkungan terbuka, tempat
mahasiswa mempelajari nilai-nilai dan melatih diri untuk menerapkan demokrasi,
dialog, menghargai pendapat orang lain, Cinta tanah air, dan tanggung jawab.
8. Kampus
adalah lingkungan yang bebas, dimana semua aliran bebas dapat mengungkapkan
pendapatannya.
9. Organisasi
kampus khususnya fordimapelar dapat melindungi mahasiswa dari kegiatan-kegiatan
negatif dan lingkungan negatif di kampus.
D. Tujuan Organisasi Mahasiswa
Sebelum lulus SMA kita sudah
merencanakan nanti akan melanjutkan studi kemana? Universitas apa? Jurusan apa?
Setelah kuliah cara belajar yang kita jalani sangat kontras dengan cara belajar
sewaktu SMA. Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif belajar sendiri. Waktu luang
saat menjadi mahasiswa sangatlah banyak. Karena jam kuliah yang tidak
sistematis seperti saat-saat sekolah dulu. Nah, banyak mahasiswa mengisi waktu
luang tersebut dengan berbagai macam cara, ada yang belajar dan terus belajar,
dan ada yang bergabung di organisasi-organisasi kampus.
Organisasi mahasiswa merupakan
wadah para mahasiswa untuk berproses baik dalam pembelajaran dan pendidikan
yang diperoleh melalui kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non
formal. Dalam sebuah organisasi banyak kegiatan yang dilakukan dimana semua
anggota organisasi harus berpartisipasi didalamnya. Organisasi yang aktif dan
bagus akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal akademis contohnya memberikan tentoran kepada adik
kelas, pelatihan membuat karya tulis, membuat penelitian yang bekerja sama dengan
dosen atau pihak kampus dan lain sebagainya. Dalam hal kepemimpinan misalnya
melakukan training kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat
even atau sebuah acara yang otomasis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan
adanya kepanitiaan tersebut maka disana dilatih jiwa kepemimpinan anggota
organisasi, dan masih banyak lagi yang lain.
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan dapat meraih gelar sarjana secepatnya. Sedangkan mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang sering disebut dengan “aktivis kampus”.
Kedua jenis mahasiswa ini memiliki perbedaan yang kontras saat memasuki dunia kerja, mahasiswa aktivis cenderung lebih mudah bersosialisasi dibanding mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di organisasi kemahasiswaan kita dilatih juga untuk menyusun strategi dan bisa memanage waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa penting sekali karena dapat melatih karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa yang produktif.
Dibalik sisi positif tersebut sering juga kita mendengar sentiment tidak bagus terhadap mahasiswa yang aktif di organisasi, seperti aktivis itu identik dengan gelar ‘M.A’ alias Mahasiswa Abadi, dan tidak jarang aktivis tersebut rawan drop-out karena lebih sibuk di organisasi dibandingkan dengan perkuliahan. Inilah sebagian kecil pandangan banyak orang pada sebuah organisasi mahasiswa. Untuk lebih mengetahui bagaimana organisasi mahasiswa yang sebenarnya ada baiknya mencoba sendiri bergabung didalamnya dan berpartisipasi sebagai anggota organisasi tersebut, baru setelah itu kita bisa menilai baik buruknya sebuah organisasi dan seorang aktifis kampus itu.
E. Peran Organisasi Mahasiswa
Organisasi mahasiswa memiliki
banyak peranan penting dikampus. Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak
perubahan yang terjadi dalam kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa
dan bernegara yang mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang
tergabung dalam organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah
bahwa mahasiswa adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena
sama-sama kita saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa.
Di kampus sendiri organisasi mahasiswa ini berperan sangat penting. Organisasi merupakan sarana untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa pada petinggi-petinggi kampus seperti rektor, dekan, dosen dan sebagainya. Tidak selamanya keputusan yang di buat oleh petinggi kampus dapat diterima begitu saja oleh mahasiswa. Jadi sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi tersebut melalui organisasi inilah disampaikan. Coba saja bayangkan tanpa ada organisasi mungkin kebijakan apapun yang dikeluarkan pihak atasan mahasiswa akan ‘nrimo’ saja. Karena mereka tidak ada sarana untuk menyampaikan pendapat mereka. Sangat banyak kita saksikan perubahan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bergabung di organisasi mahasiswa. Misalnya dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) sebagai media bagi mahasiswa untuk menyampaikan keluhan tentang mahalnya biaya kuliah, minimnya fasilitas kampus yang tidak seimbang dengan kenaikan biaya kuliah dan lain sebagainya. Dalam forum yang formal nanti perwakilan dari BEM ini akan menyampaikan keluhan mahasiswa ini kepada pihak rektorat contohnya. Nah, dari situ pihak rektorat dapat mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak rektorat akan melakukan fungsi controlling-nya. Tidak hanya BEM, organisasi kemahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita saksikan contohnya melakukan aksi damai menuntut atas kenaikan biaya kuliah. Memang realita yang kita saksikan tidak jarang aksi yang awalnya damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak merespon aksi mereka. Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran penting organisasi mahasiswa dikampus. Tidak dapat kita pungkiri keberadaan organisasi kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai fasilitator dan mediator antara mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.
Organisasi kampus sangat berperan dalam pembekalan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Karena salah satu syarat yang biasa diminta untuk mendapatkan beasiswa pendidikan keluar negeri adalah dari karya ilmiah dan penelitian yang pernah kita lakukan. Hal ini bisa kita asah dari berorganisasi. Namun sayangnya, aktivis kampus kebanyakan hanya berkutat di dunia sosial politik kampus, kemampuan menulis ilmiah dan scientific sangat rendah. Sebaiknya, kalau kita menjadi aktifis kampus jangan hanya berkutat pada rapat dan penyelenggaraan event saja jika ingin menjadi aktivis kampus yang komplit dan prestatif. Sertai juga dengan kegiatan-kegiatan kompetitif lainnya, seperti lomba menulis, debat, maupun aktivitas sosial kemasyarakatan lainnya yang juga diperimbangkan nantinya untuk pembekalan study ke luar negeri. Karena, sejatinya jika direnungkan, terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya karena kita terlalu disibukkan dengan event dan rapat organisasi dibandingkan dengan pengembangan kemampuan prestatif diri.
Akan jauh lebih baik jika kita tidak hanya pandai dalam memimpin rapat dan beretorika semata, melainkan kita bisa menjadi aktivis kampus yang rajin membaca, menulis, mengikuti perlombaan dan terjun di kegiatan sosial kemasyarakatan. Dalam hal ini untuk menumbuhkan budaya scientific dan prestatif dalam budaya organisasi kampus, dibutuhkan peran seorang senior atau pimpinan organisasi. Penumbuhan nilai, budaya, dan norma didalam internal organisasi sejatinya dipegang oleh para senior atau pimpinan organisasi. Oleh sebab itu seorang pemimpin dan senior dalam organisasi hendak lah memiliki bekal yang bisa dicontoh oleh kader-kader dibawah kita.
Organisasi kampus juga berperan dalam dalam peningkatan mutu suatu kampus. Organisasi kampus yang aktif dan partisipatif akan selalu memberikan koreksi terhadap kebijakan kampus yang mungkin menghambat krestifitas mahasiswa. Misalnya dalam hal keikutsertaan dalam berbagai lomba antar universitas. Pihak kampus tidak mengetahui sepenuhnya mana mahasiswa yang kira-kira berpeluang untuk diikutsertakan dalan even tersebut. Dengan adanya koordinasi kepada organisasi kampus maka dapat diketahui mana mahasiswa yang berpotensi untuk dikirim sebagai perwakilan suatu kampus. Karena dengan berorganisasi maka dapat diketahui seberapa besar potensi seseorang. Walaupun tidak langsung menang dalam sebuah kompetisi setidaknya mahasiswa yang diutus tadi dapat mengukur kemampuannya dan belajar dari mahasiswa lain dari universitas yang berbeda. Dengan demikian dia akan bisa sharing dengan teman-teman dikampusnya dan organisasinya dan bisa memperbaiki diri dimana kelemahan kita. Setidaknya ada pelajaran penting yang didapat untuk persiapan di kompetisi yang lain. Bayangkan saja apabila pihak kampus tidak pernah mengirim mahasiswanya untuk berkompetisi dengan mahasiswa mahasiswa dari universitas lain. Maka mahasiswa di kampus tersebut tidak lebih hanyalah “seperti katak dalam tempurung”. Merasa pintar didalam kampus sendiri, sedangkan dia tidak tahu bagaimana perkembangan diluar sana. Oleh sebab itu organisasi mahasiswa harus bisa mengkoreksi kebijakan kampus yang tidak mau mengirim mahasiswanya untuk ikut berkompetisi.
Peran serta organisasi dikampus
yang lainnya adalah sebagai sarana bagi pihak kampus untuk mendapatkan
sumberdaya manusia yang suatu saat dibutuhkan oleh kampus. Koordinasi yang baik
dengan organisasi kampus akan lebih mudah merekrut sumberdaya manusia yang
bermanfaat dibanding menyeleksi satu per-satu mahasiswa.
Disampaikan saat diklat Fordimapelar 2014 di tretes
Referensi : Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar