MENGANALISA DAN MENJELASKAN ALOKASI BIAYA
PENDUKUNG
Oleh Denny Saputra
Alokasi
Departemen Penunjang
Departemen produksi menciptakan produk atau jasa yang
diproduksi dan dijual oleh perusahaan dalam bisnis. Departemen pendukung
melayani departemen produksi tetapi tidak dengan sendirinya menciptakan produk
yang dapat dijual, karena departemen pendukung ada untuk mendukung berbagai
departemen produksi, biaya departemen pendukung merupakan biaya umum bagi semua
departemen produksi dan harus dialokasikan pada departemen produksi untuk
memenuhi sejumlah tujuan penting. Ada bebarapa metode alokasi departemen
penunjang yaitu :
- Metode langsung
Apabila perusahaan hanya mengalokasikan biaya departemen
pendukung ke departemen produksi, mereka menggunakan alokasi metode langsung.
Metode langsung adalah motode paling sederhana dan paling langsung
mengalokasikan pendukung. Biaya jasa variable dialokasikan langsung ke
departemen produksi secara proporsional terhadap masing-masing departemen
pengguna jasa. Biaya tetap juga dialokasikan secara langsung kepada departemen
prosuksi, tetapi berdasarkan kapasitas normal atau praktis departemen produksi.
- Metode berurutan
Metode alokasi berurutan atau bertahap mengakui bahwa
interaksi di antara departemen pendukung telah terjadi. Akan teapi, metode
berurutan tidak secara penuh mengakui interaksi departemen pendukung. Alokasi
biaya dilaksanakan secara bertahap demi setahap, mengikuti prosedur penetapan
peringkat yang ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya, urutannya ditentukan
dengan menyusun peringkat departemen pendukung dalam suatu tatanan jumlah jasa
yang diberikan, dari yang terbesar ke yang terkecil. Tingkat jasa biasanya
diukur dengan biaya langsung dari setiap departemen pendukung; departemen
dengan biaya tertinggi dinilai sebagai pemberi jasa terbesar.
- Metode timbal balik atau resiprokal
Metode timbal balik mengakui semua interaksi di antara
departemen pendukung. Munurut metode timbal balik, salah satu departemen
pendukung menggunakan angka departemen lain dalam menentukan total biaya setiap
departemen pendukung, dimana total biaya mencerminkan interaksi diantara
departemen pendukung. Jadi, total biaya yang baru dari departemen pendukung
dialokasikan ke departemen produksi. Metode ini secara penuh mempertimbangkan
intereaksi departemen pendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar